Tahap Baru Dalam Perang Dagang AS dan China
Terbukanya dialog antara delegasi Amerika Serikat – China, tentunya membuat tekanan turun bagi safe haven tetapi ini tidak akan terjadi dalam waktu yang lama, karena China dan Amerika telah memasuki tahap baru pembicaraan atas konflik perang dagang yang lebih keras dan rumit. Keadaan ini terjadi karena delegasi China menambahkan Menteri Perdagangan ,Zhong Shan sebagai anggota, yang mempunyai karakter yang sama dengan delegasi Amerika Serikat Robert Lighthizer.
Kritik keras Zhong Shan atas praktek perdagangan Amerika Serikat yang unilateral merupakan pelanggaran perjanjian WTO dan mengarah pada proteksionisme. Kerasnya Zhong tentunya akan membuat pembicaraan kesepakatan perang dagang AS – China akan semakin mengarah pada ketidakpastian, terutama setelah Presiden Trump kembali mengancam China dengan tariff kenaikan $325 milliar untuk putaran berikutnya.
Mengerasnya kedua belah pihak tentunya membuat pasar ekuitas kembali melemah dimana kemarin indeks Dow Jones dan S&P500 kembali terlihat terkoreksi turun cukup signifikan karena ketidakpastian kembali membuat pandangan atas perlambatan ekonomi global. Selain adanya konflik dagang antara Amerika Serikat – China, perang dagang lainnya terjadi juga antara Jepang – Korea Selatan, dimana kedua negara tersebut saat ini termasuk rantai pasokan dunia.
Konflik dagang keduanya hanya akan menambah beban terhadap perlambatan ekonomi dunia, apabila keadaan ini tidak mereda.
Perang Dagang Amerika Serikat – China, Konflik Dagang Jepang – Korea dan Masalah Brexit merupakan ketidakpastian yang sangat tinggi, sehingga wajar apabila sebagian besar bank sentral di dunia melakukan penurunan sku bunga bahkan pelonggaran likuiditas, termasuk The Fed.
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell minggu kemarin didepan kongres Amerika Serikat, memberikan peluang yang cukup besar untuk pemotongan suku bunga dan tentunya saat ini yang menjadi pertanyaan pasar adalah berapa besar pemotongan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed pada tanggal 31 juli 2019.
Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar untuk kembali memburu safe haven termasuk emas. Data Retail Sales yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar tentunya membuat penguatan terhadap mata uang US Dollar, tetapi keadaan ini hanya akan membuat koreksi sesaat pada harga emas dan tidak akan merubah tekanan naik dengan target diatas $1422/ troyounce dengan alternative koreksi ke harga $1394/ troyounce.
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.